Guerilla Marketing : Gaya Marketing UMKM Masa Kini

                                                                                   Oleh : Amalia Prastanti

marketing
Sumber: Mediaini.com

Pernahkah anda melihat sosok lelaki dengan topi koboi dalam iklan Marlboro? Dengan gaya maskulin lelaki tersebut merubah stereotype tembakau Marlboro yang sebelumnya dianggap feminin. Dimulai sejak saat itu, slogan Marlboro dianggap lebih maskulin, ditambah fakta bahwa iklan tersebut merupakan kampanye periklanan terbaik sepanjang masa. Mulai saat itu gaya pemasaran tersebut disebut dengan Guerilla Marketing.

Jay Conrad Levinson adalah orang dibalik kampanye iklan tersebut, bersama tim Leo Burnett, Jay Conrad Levinson sebagai Direktur Kreatif perusahaan menciptakan sosok maskulin yang dapat merubah branding dari sebuah produk. Untuk yang sudah terjun dalam dunia bisnis dan marketing, nama Jay Conrad Levinson “Father of Guerilla Marketing” sudah tidak asing lagi didengar.

Guerilla Marketing

Calon pelanggan diharap dapat mengingat produk atau brand dengan cara lain. Ketika tidak memiliki budget yang besar maka anda harus menggunakan cara yang kreatif untuk memasarkan produk atau brand tersebut. Melalui buku Guerilla Marketing: Easy and Inexpensive Strategies for Making Big Profits pada tahun 1984, tujuan dari Guerilla Marketing adalah agar hubungan antara bisnis dan pelanggan memiliki interaksi emosional yang terikat.

Prinsip-prinsip dari Guerilla Marketing yang tidak lekang zaman tentu bisa digunakan sampai kapanpun. Berikut rangkuman point penting yang disimpulkan dari buku “Guerilla Marketing” oleh Jay Conrad Levinson :

  • Penuh Kejutan
  • Kreatif dan inovatif
  • Low-budget (minim anggaran)
  • Bersifat sementara
  • Memberikan dampak positif

Marketing UMKM  Masa Kini

Pedoman mengenai Guerilla yang tentu saja menjadi angin segar bagi pebisnis UMKM. Bagaimana tidak? Ditengah terpaan efek setelah pandemi dan gonjang-ganjing ekonomi Indonesia yang tidak pasti, agaknya marketing minim biaya memang dibutuhkan untuk promosi produk. Namun sejalan dengan ini, harusnya dibarengi dengan ide kreatif yang tidak ada habisnya. Seakan bersambut dengan harapan itu, dunia teknologi lewat fitur media sosial mengamini harapan tersebut.

Mayoritas dari pelaku UMKM yang aktif diluar sampai harus menutup lapak mereka demi regulasi dan alasan kesehatan. Maka dari itu, UMKM beralih mengupayakannya lewat sarana digitalisasi yang ada. Efisiensi penjualan digital dengan dilakukannya model peralihan pemasaran digital lewat pemasaran bukan lumrah lagi bagi pelaku UMKM yang berlomba menjadi yang paling kreatif demi memasarkan lapak dagangannya lewat digitalisasi.

sumber: wowkeren.com (contoh guerilla era digital)
sumber: wowkeren.com (contoh guerilla era digital)

Internet berperan besar dalam pemasaran online dikarenakan bukan hanya cara pemasarannya yang tidak konvensional dan digital, namun juga lebih murah. Bagaimana tidak? Bermodalkan smartphone pribadi, pelaku UMKM bisa dengan mudah memotret barang dagangannya dan langsung dijual lewat akun bisnis digital.

Berbagai macam konten unik dari mulai hard selling produk lewat spam komen laman orang-orang berpengaruh di media sosial sampai memanfaatkan sisi emosi dan empati orang banyak. Prinsip Guerilla Marketing sebenarnya kerap terjadi belakangan lewat komunikasi digital.

UMKM Dengan Gaya Guerilla

Dewasa ini, jika melihat strategi pemasaran khususnya dalam dunia digital, terdapat banyak sekali prinsip-prinsip dari Guerilla Marketing yang tidak luput. Butuh kreativitas untuk memasarkan produk dan brand karena semua bisnis berlomba menjadi “tidak terlupakan” di benak pelanggan masing-masing. Apa yang dulunya dianggap “tidak biasa” sekarang berbalik menjadi strategi utama bisnis untuk memasarkan produk mereka.

Budget tentu hal yang penting dalam memulai suatu bisnis atau usaha namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana anda mengelola budget yang dimiliki. Kembali pada kalimat “marketing adalah proses”, proses dari aspek penting lainnya yakni waktu, energi, dan imajinasi serta; bahwa sedikit kepintaran, akal, atau kecerdikan yang nyatanya bisa lebih dari sekadar membuang-buang uang.

Jay Conrad Levinson pernah berkata bahwa “Pemasaran itu bukan event tapi proses, Ia memiliki awal, pertengahan tetapi tidak pernah berakhir”. Desas-desus mengenai produk ini yang nantinya akan menjadi engagement antar bisnis dan pelanggan agar tidak terlupakan. Tertarik untuk menggunakan model pemasaran unik ini? Ulik lebih lanjut yuk mengenai guerilla marketing agar produk anda dapat teroptimalisasi dengan baik.

 

 

Sumber:

Levinson, Jay Conrad. 1984. Guerrilla Marketing, 4th edition: Easy and Inexpensive Strategies for Making Big Profits from Your SmallBusiness. Houghton Mifflin Company.

https://www.researchgate.net/publication/339087858_Penggunaan_Digital_Guerilla_Marketing_Dalam_Usaha_Kecil_Dan_Menengah

https://www.ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/guerilla-marketing-