Oleh : Amalia Prastanti
Pengelolaan SDM menjadi faktor penting yang perlu digaris bawahi demi tercapainya lingkungan kerja yang efisien. Belakangan ini, permasalahan mengenai tidak sejahteranya karyawan atau SDM di kantor dikarenakan senioritas dalam budaya kerja kerap jadi isu hangat, namun sebelum lebih lanjut membahas senioritas dalam ranah kerja sejenak mari sama-sama pahami apa yang dimaksud dengan manajemen SDM dan bagaimana pengelolaan dalam ranah pekerjaan.
Manajemen SDM dan Pengelolaannya
Sumber daya manusia merupakan satu hal penting yang dibutuhkan untuk membangun institusi maupun kantor yang baik. Baik atau buruknya SDM seyogyanya dideteksi demi keberlangsungan efektivitas dalam lingkungan pekerjaan. Maka dari itu, perlu adanya manajemen untuk mengelola SDM agar lebih baik kedepannya. Manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (The Liang Gie, 1968).
Tujuan Manajemen SDM (MSDM) adalah sebenarnya telah disinggung di atas, yaitu untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan efektivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan (Hariandja, 2002).
Maka dari itu perlu ada aturan-aturan tertentu agar komunikasi antar SDM tidak bertentangan, pasalnya pertentangan seperti hak perintah-memerintah dan prinsip otoritas antar SDM dapat memicu tidak sejahteranya lingkungan kantor. Menurut Dessler (1997), terdapat dua hak otoritas yang perlu dimiliki sebuah kantor atau institusi yakni :
- Otoritas Garis : meliputi hak memerintah demi pencapaian organisasi, berkaitan dengan tugas operasional.
- Otoritas Staff : meliputi hak untuk memberikan nasihat yang berkaitan dengan tugas organisasi. Umumnya diberikan kepada Manajer SDM.
Dari kedua hal tersebut, muncul tanggung jawab yang nantinya akan dilaksanakan dan diimplementasikan kepada SDM lainnya demi efektivitas dan produktivitas lingkungan kerja.
Adapun peranan MSDM yang lainnya adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah:
- Menetapkan jumlah, kualitas, penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan dengan job description, job specification, job requirement, job evaluation.
- Menetapkan penarikan seleksi, penempatan karyawan berdasarkan:the right man in the right place and the right man in right job.
- Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan promosi dan demosi (pemberhentian).
- Meramal penawaran dan permintaan SDM yang akan datang.
- Memonitor peraturan atau perundangan kebijakan dan balas jasa organisasi.
- Memonitor kemajuan teknis dan perkembangan serikat kerja.
- Mengatur mutasi vertikal dan horizontal.
- Mengatur pensiunan, pemberhentian, dan pesangon.
Budaya Senioritas
Setelah mengetahui definisi dan tanggung jawab seorang MSDM, tulisan ini akan fokus pada tanggung jawab point 1 dan point 2 dimana kedua tanggung jawab ini akam berkaitan langsung dengan sub topik mengenai budaya senioritas dalam lingkungan kerja.
Dilansir dari The Balance Careers, senioritas diartikan sebagai lamanya waktu seseorang mengabdi dalam suatu pekerjaan. Jadi ketika seseorang memiliki waktu lama di sebuah perusahaan, hal ini akan berimbas pula pada pangkat, status serta prioritas seseorang dalam lingkungan pekerjaan.
Seseorang yang lebih lama di perusahaan biasanya akan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih dibandingkan lainnya. Menurut Simamora (2006), ada faktor lain seperti senioritas karyawan juga menjadi pertimbangan dalam promosi jabatan dikarenakan rasa hormat, rasa hormat, rasa hormat yang tumbuh ini akan mengurangi terjadinya perasaan iri atau kecemburuan sosial dalam proses promosi jabatan.
Namun senioritas tidak melulu bercerita tentang hal positif atau kualitas dari seorang yang bekerja lebih lama di perusahaan, beberapa kasus yang sempat viral belakangan menunjukkan bahwa senioritas dalam lingkungan kerja kerap terjadi dan mengakibatkan karyawan dengan pangkat yang lebih rendah mendapat perilaku tidak sesuai. Tentunya hal ini sudah pasti menurunkan efektivitas bekerja yang nantinya akan menjadi efek domino pada aspek dalam lingkungan kerja lainnya.
Timbul rasa tidak percaya diri dan persaingan yang kurang sehat antar karyawan yang lebih muda terhadap karyawan yang lebih senior.
Manajemen SDM juga berfungsi sebagai tempat untuk menampung aspirasi serta counselor dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu, selain menjalin komunikasi antar karyawan. Dengan begitu, kata senioritas tidak melulu mengenai hal negatif atau perundungan yang dilakukan karyawan yang lebih lama terhadap karyawan muda. Baik karyawan senior maupun junior, keduanya dapat lebih menghormati satu sama lain demi terciptanya lingkungan kerja yang damai.
Sumber :
Dessler, Garry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Prenhalindo ,1997.
De Andhara, Sona. 2015. Pengaruh Senioritas Dan Loyalitas Terhadap Promosi Jabatan. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.2 No.1 Mei 2015.
Mu’tafi, Ali. 2020. Pilar-pilar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Dalam Menghadapi Era Global. Jurnal Vol.20, No.2, Desember 2020.
https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-manajemen-sumber-daya-manusia-dalam-perusahaan/