BBM Naik Lagi! Apa Saja Dampak Bagi Pelaku Bisnis?

Demo

                                                                                     Oleh : Amalia Prastanti

Kenaikan BBM berpotensi pada peningkatan banyak bahan baku dan pokok lainnya. Akibatnya banyak rakyat yang terkena dampak akan serta merta merugi dikarenakan hal tersebut.

Padahal berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), perekonomian Indonesia belakangan memasuki zona hijau. Hal ini bisa jadi dikarenakan mulai terjadinya pemulihan ekonomi pasca pandemi panjang beberapa tahun ini. Namun sayang sekali hal ini tidak berlangsung lama, pasalnya kenaikan BBM akan berdampak penurunan daya beli dan kenaikan tingkat inflasi.

Naiknya Tarif BBM

Naiknya harga minyak di pasar global merupakan sebab dari kenaikan BBM ini. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan dari harga sebelumnya mencapai hingga 3 kali lipat. Naiknya harga minyak dunia di pasar internasional hingga mencapai US$100 per barel berpengaruh pula dengan harga minyak mentah per barel di Indonesia menjadi US$14,55 per tanggal 24 Maret 2022.

Kenaikan untuk harga terjadi BBM jenis Pertamax, Pertalite dan Solar. Pada Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB Menteri ESDM Arifin Tasrif menjabarkan perihal harga BBM terbaru yakni sebagai berikut:

  • Harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 500 per liter
  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
  • Harga Solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter

Dampak Kenaikan BBM bagi Pelaku Bisnis

Pemulihan aktivitas ekonomi dari pandemi COVID-19 beberapa waktu belakang tidak menjadi jaminan bagi rakyat untuk bisa stabil melewati dampak kenaikan BBM. Dikhawatirkan kenaikan BBM bersubsidi ini akan memukul daya beli dan konsumsi rakyat menengah-bawah. Pemulihan aktivitas ekonomi yang terjadi bisa kian menurun, akibat terparahnya akan kembali melambat seperti saat pandemi.

Permintaan dan penawaran jika suatu barang dijual dengan harga subsidi ataupun dibawah harga pasar atau di bawah dari harga keseimbangan antara permintaan dan penawaran makan akan mengakibatkan terjadinya permintaan yang tinggi dan kelangkaan barang (Suryadi, 2019).

Berikut akan diulas beberapa dampak yang terjadi dari kenaikan BBM di tahun 2022 ini:

  1. Naiknya Tarif Transportasi

Banyak sektor yang ikut terseret oleh naiknya BBM ini, salah satunya adalah transportasi dan logistik. Hal ini tentu secara otomatis akan berimbas pada kenaikan harga bahan pokok lainnya yang menggunakan jasa angkut dalam pendistribusian. Bahkan wacana ini juga akan berakibat pada pembengkakan nilai subsidi energi (BBM, LPG dan listrik) hingga Rp 502 triliun. Yang paling dikhawatirkan adalah, bermunculannya kasus seperti penimbunan BBM untuk menguntungkan pihak tertentu.

  1. Kenaikan Harga Barang dan Jasa

Sejalan dengan tarif transportasi yang meningkat, tidak dipungkiri maka tarif lain yang serupa seperti penjualan barang dan jasa akan ikut naik pula. Pelaku bisnis kecil dan UMKM adalah yang paling terdampak akan situasi ini. Kenaikan bahan baku tepung, minyak, gula dan garam dapat mempengaruhi laju perekonomian bisnis dan usaha kecil-menengah.

Tak kurang berbagai kalangan pedagang menengah-bawah dari UMKM hingga pedagang kecil seorangannya lainnya akan ikut terkena dampak. Pasalnya, pedagang-pedagang ini kurang tersorot untuk mendapatkan dana bantuan sosial dari pemerintah, namun justru pedagang ini pula yang sangat bergantung dengan BBM bersubsidi dalam menjalankan usahanya.

  1. Tingginya Tingkat Pengangguran Berakibat Inflasi

Kemerosotan ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.  Daya beli masyarakat yang berkurang akan mengakibatkan banyak usaha kecil-menengah gulung tikar. Kebutuhan akan jasa transportasi dan pembelian bahan pokok yang semakin tinggi, mau tidak mau harus membuat pebisnis kecil-menengah menaikkan harga produk atau dagangan mereka.

Kenaikan BBM yang tidak hanya berimbas pada sektor bisnis dan ekonomi juga membuat pekerja di sektor lain berpikir dua kali dalam membeli produk lokal. Tidak heran jika nantinya daya beli ini menurun, parahnya lagi beresiko inflasi yang akan melemahkan nilai rupiah. 

Tidak terlepas, semua lapisan rakyat Indonesia pun terkena dampak dari kenaikan BBM ini. Pemerintah diharap dapat mengatasi situasi ini dengan cermat, mengingat setiap peningkatan harga yang terjadi akan berdampak langsung bagi rakyat. Harapannya, proses pemulihan ekonomi yang dialami semua kalangan rakyat Indonesia, terutama masyarakat menengah-bawah dapat berangsur lancar, ditengah efek domino turunnya harga pada minyak global dan kenaikan bahan baku serta bahan pokok yang meresahkan ini.

Sumber :

Rozy, Ghilman, Nuri Aslami. 2022. “Analisis Dampak Kebijakan Perubahan Publik Harga BBM Terhadap Perekonomian Rakyat Indonesia.” Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No.1 2022: 1464-1474.

Suryadi, Suryadi. 2019. “ Dampak Kenaikan Harga BBM dan Elastisitas Konsumsi BBM Sektor Angkuran Studi Perbandingan pada Sektor Ekonomi.” Warta Penelitian Perhubungan 27 (2): 95.

https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Pemerintah-Sesuaikan-Harga-BBM

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220904150728-4-369148/harga-bbm-pertamina-resmi-naik-banyak-untung-atau-rugi